Thejabodetabek.com – Konflik yang terjadi antara milisi Hamas Palestina dengan Israel telah menimbulkan dampak yang mendalam terhadap warga sipil di kedua pihak. Hingga Jumat, 20 Oktober, total korban yang terdampak mencapai 5.618 orang.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza, korban meninggal di Jalur Gaza telah mencapai 4.137 orang, dengan tambahan 13.162 orang yang mengalami luka-luka. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al Qidra, membeberkan data yang mencatat bahwa dari total korban meninggal tersebut, sebanyak 1.661 di antaranya adalah anak-anak. Di sisi lain, konflik juga menelan korban di Tepi Barat dengan 81 warga Palestina meninggal akibat insiden yang berkaitan dengan perang.
Sementara dari pihak Israel, dilaporkan bahwa ada 1.400 warga yang meninggal dunia akibat konflik ini.
Sejak perang pecah pada 7 Oktober, ketegangan antara kedua pihak semakin meningkat. Warga di Jalur Gaza, khususnya, menghadapi tantangan besar sehari-harinya. Mereka harus bertahan hidup di tengah kekurangan sumber daya dasar seperti air, listrik, makanan, obat-obatan, serta bahan bakar akibat dari serangan serta blokade yang diberlakukan oleh Israel.
Tindakan Israel dalam menutup perbatasan, terutama terhadap bantuan kemanusiaan, membuat kondisi semakin kritis. Ratusan truk berisi bantuan kemanusiaan tengah menunggu di perbatasan Rafah, yang merupakan perbatasan Gaza dengan Mesir. Meski Mesir telah memberikan izin untuk pengiriman bantuan melewati perbatasan mereka, tetapi masih ada tantangan dalam mendistribusikannya ke Gaza. Saat ini, ada upaya untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak serta negosiasi dengan Israel untuk mengizinkan sekitar 20 truk bantuan memasuki Gaza. (*)