Harga Pangan Naik, DPRD DKI Jakarta Ingin Pemerintah Kembali Stabilkan

harga pangan naik di jakarta
Ilustrasi

Thejabodetabek.com – Anggota DPRD DKI, August Hamonangan, telah menyerukan tindakan segera kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menstabilkan harga pangan di ibu kota. Ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses ke produk pangan yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

“Sejumlah komoditas pangan pokok di DKI Jakarta telah mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir, termasuk beras, daging, gula, dan garam dapur,” terangnya.

Sebagai ilustrasi, dia mencontohkan bahwa harga daging sapi paha belakang saat ini di Pasar Petojo Ilir mencapai Rp170.000 per kilogram, sementara di Pasar Mampang Prapatan, harga sudah turun menjadi Rp130.000 per kilogram. Sementara itu, harga gula pasir di Pasar Glodok tercatat sebagai yang tertinggi, yakni Rp17.000 per kilogram, dengan harga terendah di Pasar Pos Pengumben sebesar Rp14.000 per kilogram.

“Peningkatan harga ini bisa meredam daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok mereka. Oleh karena itu, saya mendesak Pemprov DKI untuk segera melakukan operasi pasar,” tegas August.

“Kegiatan seperti operasi pasar ini sangat krusial untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan stok pangan yang memadai di pasar,” lanjutnya.

August berpendapat bahwa Pemprov DKI, khususnya melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP), seharusnya sudah memprediksi dan mengantisipasi lonjakan harga ini jauh-jauh hari. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan aktif menyebarkan informasi mengenai harga dan stok pangan melalui platform media sosial, sehingga baik penjual maupun pembeli bisa mendapatkan data yang akurat.

“Dengan informasi yang tepat dan mudah diakses, para penjual tidak akan berspekulasi dengan harga, sementara pembeli dapat membuat keputusan yang bijaksana – apakah akan membeli sekarang atau menunggu. Hal ini pada akhirnya akan membantu menyeimbangkan permintaan dan penawaran, yang berkontribusi pada stabilitas harga,” papar August.

Lebih jauh, August menekankan pentingnya Dinas KPKP untuk fokus pada upaya peningkatan produksi pangan lokal, seperti budidaya tanaman dan peternakan, serta mengoptimalkan sistem distribusi komoditas pokok.

Dalam catatan terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Syahrul Reza Saputra, juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait tren kenaikan harga pada beberapa komoditas, termasuk cabai dan ayam.

“Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan preventif untuk menghindari lonjakan harga lebih lanjut,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *