Depok  

Penyakit ISPA di Depok Naik 60 Persen, Ini Penjelasan Dinkes

polusi ISPA di depok
Ilustrasi

Thejabodetabek.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok melaporkan bahwa kasus Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayahnya pada bulan Agustus mengalami kenaikan signifikan sebesar 60 persen. Namun, menariknya, peningkatan ini tidak langsung dihubungkan dengan masalah polusi udara yang belakangan menjadi perhatian di berbagai daerah.

Umi Zakiati, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Depok, menjelaskan pada hari Selasa (5/9/2023) bahwa ada berbagai penyebab ISPA, termasuk bakteri, virus, atau alergi. “Saat ini, belum ada bukti kuat yang menyatakan bahwa kenaikan kasus ISPA di Depok berkaitan langsung dengan kualitas udara yang menurun,” kata Umi.

Meskipun demikian, Umi menekankan bahwa dari 8.698 kasus ISPA yang tercatat selama bulan Agustus, belum ada satupun laporan pasien yang meninggal akibat penyakit tersebut. “Kami sangat berterima kasih bahwa belum ada laporan kematian terkait ISPA,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Dinkes Depok terus menggalakkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, salah satunya dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Umi juga menyarankan agar masyarakat kembali memakai masker, khususnya saat kualitas udara menurun atau ketika merasa kurang sehat. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang berkaitan dengan polusi udara.

“Kami juga telah melakukan pencatatan dan pelaporan terpadu mengenai penyakit yang berhubungan dengan kualitas udara yang buruk, seperti pneumonia dan ISPA. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat polusi,” ungkap Umi.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan data dari Dinkes Depok, kasus-kasus ISPA di kota tersebut sebagian besar masih terkategori ringan. Dari total kasus yang ada, terdapat 182 kasus pneumonia pada balita, 4.969 kasus bukan pneumonia pada balita, 3.480 kasus non-pneumonia pada individu berusia di atas lima tahun, serta 67 kasus pneumonia pada individu yang sama. Menariknya, tidak ada laporan kasus pneumonia berat selama periode tersebut. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *