Pemkot Bogor Gencar Revitalisasi Transportasi, Terutama Angkot

Indonesiadaily.net – Kota Bogor, Jawa Barat, sedang gencar-gencarnya melakukan revitalisasi sektor transportasi. Langkah besar yang diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor adalah konversi angkutan umum tradisional atau angkot dengan rasio 3:1 menjadi bus Biskita Trans Pakuan. Selain itu, Pemkot juga menerapkan reduksi angkot dengan rasio 2:1. Langkah-langkah tersebut dilakukan dalam kerjasama yang erat dengan badan hukum terkait untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih teratur, efisien, dan ramah lingkungan.

Eko Prabowo, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor, memaparkan bahwa penataan trayek angkot kini difokuskan pada daerah pinggiran kota. Ini menjadi langkah strategis mengingat lima trayek angkot masih melewati pusat kota.

“Komunikasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) menjadi sangat penting untuk memastikan sinergi dan kesepakatan,” terang Eko.

Eko juga menekankan bahwa telah dilakukan pertemuan dengan Organda sebanyak tiga kali untuk memastikan pemahaman dan penerapan aturan yang telah disepakati. Dengan demikian, kepatuhan dan konsistensi dalam menjalankan aturan menjadi kunci keberhasilan program ini.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengajak seluruh elemen yang terlibat untuk konsisten dalam merealisasikan visi transportasi publik yang maju. Bima Arya menyoroti perkembangan signifikan yang telah terjadi sejak 2014 dan berharap momentum ini dapat terus berlanjut.

“Kita harus terus bergerak maju, mewujudkan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan,” ucap Bima Arya.

Bima Arya melihat konversi angkot menjadi bus Biskita Trans Pakuan bukan hanya sebagai langkah untuk efisiensi, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap isu lingkungan. Mengurangi jumlah kendaraan bermotor pribadi dapat membantu menurunkan tingkat polusi udara.

Sebagai langkah konkrit, Wali Kota berharap dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dalam program buy the service (BTS) dari Kementerian Perhubungan, agar dapat menambah operasi dua koridor lagi bagi Biskita Trans Pakuan.

Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah kota, stakeholder, dan masyarakat, diharapkan Kota Bogor bisa menjadi contoh dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan. (*)