221 Hektare Sawah di Kabupaten Bogor Gagal Panen

Thejabodetabek.com – Sebanyak 221 hektare (Ha) lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilaporkan mengalami puso atau gagal panen. Namun, meskipun ada area persawahan yang gagal menghasilkan panen, Pemerintah Kabupaten Bogor tetap optimistis dalam memastikan pasokan beras untuk masyarakat setempat tetap terpenuhi.

Jika ditinjau dari keseluruhan, lahan yang gagal panen hanya sekitar kurang dari 1 persen dari total luas sawah di Kabupaten Bogor, yang mencapai sekitar 38 ribu Ha. Sungguhpun begitu, dari lahan seluas 38 ribu Ha tersebut, hanya mampu memenuhi sekitar 40 persen dari kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Bogor.

Kabid Perlindungan dan Pelayanan Usaha Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Judi Rahmat, menekankan bahwa kebutuhan beras masyarakat setempat tidak sepenuhnya bergantung pada produksi beras dari petani lokal. “Ketersediaan pangan kita juga didukung oleh pasokan dari daerah lain seperti Cianjur dan Karawang,” kata Judi saat diwawancarai di Bogor pada Senin (25/9/2023).

Terkait dengan masalah gagal panen yang dialami oleh beberapa petani, Plt Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Tatang Mulyadi, menegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam proses klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk 41 kelompok tani yang lahan sawahnya mengalami puso. Setiap hektare sawah yang mengalami gagal panen akan menerima kompensasi senilai Rp6 juta dari perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh pemerintah.

“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap kelompok tani yang memenuhi kriteria akan menerima klaim asuransi sebesar Rp6 juta per hektare,” tambahnya.

Adapun lahan yang mengalami gagal panen atau puso tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Bogor, antara lain Cibungbulang, Cileungsi, Citeureup, Gunungputri, Jasinga, Klapanunggal, Nanggung, Pamijahan, Rumpin, Sukamakmur, dan Tenjo. (*)