Kualitas Udara di Jakarta Terus Terburuk se-Dunia

Kualitas udara di jakarta
Jakarta.

Thejabodetabek.com – Berbagai upaya telah dilakukan uk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota Jakarta yang sampai saat ini belum membaik.

Merujuk situs pemantau kualitas udara, IQAir, Selasa 29 Agustus 2023 pukul 09.10 WIB, kualitas udara di Jakarta bestatus tidak sehat, dengan skor indeks kualitas sebesar 161 AQI US. Polutan utamanya adalah PM 2,5 yang mencapai 75µg/m³ atau 15 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Skor tersebut pun membuat Jakarta pada hari ini, berpredikat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk se-dunia, menurut situs IQAir. Sedangkan di posisi kedua ditempati oleh Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks 163 AQI US.

Kota Dhaka, Bangladesh dengan indeks 157 AQI US menempati posisi ketiga, disusul Kolkata, India di posisi keempat dengan indeks 156 AQI US, dan Doha, Qatar menggenapi posisi kelima dengan indeks 132 AQI US.

Kualitas udara Jakarta hari ini juga lebih buruk dibanding hari kemarin di jam yang sama. Indeks kualitas udara Jakarta kemarin cuma 159 AQI US.

Sejumlah upaya memerangi polusi sudah digalakkan oleh pemerintah pusat hingga Pemprov DKI Jakarta. Misalnya, sejak pekan lalu, Pemprov DKI sudah menerapkan 50 persen aparatur sipil negara (ASN) bekerja dari rumah (WFH).

Selain itu, Pemprov DKI juga sudah melakukan penyemprotan jalan hingga menyemprot air berkabut (water mist) dari atap gedung. Namun, dampaknya dalam menekan polusi masih belum terlihat

Sebelumnya, kebijakan WFH berlaku sepanjang 21 Agustus hingga 21 Oktober bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung. Kebijakan ini diterapkan guna mengurangi kemacetan dan polusi di ibu kota.

WFH juga bakal berlaku hingga Oktober karena ada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 pada 4-7 September.

Nantinya, persentase pegawai yang melaksanakan WFH dan kehadiran di kantor akan disesuaikan kembali. Tidak lagi 50 persen. Rinciannya, pegawai yang WFH sebanyak 75 persen dan bekerja dari kantor sebanyak 25 persen.

Jika dibandingkan dengan pekan lalu ketika kebijakan tersebut berlaku, kualitas udara di Jakarta cenderung masih dalam kategori tidak sehat. Pada hari pertama penerapan, IQAir mencatat indeks Jakarta 147 AQI US, berstatus tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Namun, sehari setelahnya atau pada Selasa (22/8) kualitas udara kembali memburuk dengan indeks 158 AQI US. Dua hari berikutnya, yakni Rabu (23/8) dan Kamis (24/8), kualitas udara Jakarta sedikit membaik dengan masing-masing indeks 158 AQI US dan 144 AQI US.

Setelahnya, sejak Jumat (25/8) sampai Minggu (27/8), kualitas udara di Jakarta kembali memburuk. Pada Senin (28/8) kualitas udara Jakarta sedikit membaik, tapi kembali memburuk pada Selasa (29/8). (*)

Responses (4)

  1. Wow, wonderful blog format! How long have you ever been running
    a blog for? you made running a blog glance easy.
    The full glance of your web site is great, let alone the content!
    You can see similar here e-commerce

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *